Jumat, Oktober 23, 2009
Sopir Bus Ugal-Ugalan, Truk Terjungkal, Pasutri Tewas
NGAWI - Sikap ugal-ugalan sopir bus makan korban. Truk bermuatan 28 motor kinyis-kinyis terbalik di lahan pertanian warga di Jalan Raya Ngawi-Mantingan kilometer 6-7, masuk Desa Watualang saat menghindar dari terjangan bus, kemarin (21/10). Kecelakaan tunggal yang terjadi pukul 03.30 ini imbas aksi ngebut sopir bus Sumber Kencono dari arah berlawanan. Tidak ada korban jiwa, sopir truk, Antoni, warga Salatiga, Jawa Tengah, hanya mengalami shock ringan.
Informasi yang berhasil dihimpun, truk nahas bernopol N-8057-UT itu melaju pelan dari arah barat sebelum terguling. Antoni hendak mengemudikan truk menuju Blitar mengantar puluhan motor muatannya. Dia tak menyangka dari arah berlawanan datang bus Sumber Kencono yang nyelonong begitu saja selepas menyalip bus lain.
Karena tidak ingin truknya diterjang bus jurusan Surabaya-Jogjakarta itu, Antoni sengaja membanting lingkar kemudi ke kiri. Celaka malah menghampirinya, ban menapak di permukaan tanah yang tidak rata hingga badan truk akhirnya terjungkal ke lahan pertanian milik warga. ''Kalau tidak menghindar, pasti tertabrak. Busnya berjalan kencang,'' terang Antoni.
Truk bercat merah itu hingga siang kemarin belum dievakuasi dari lokasi. Posisinya miring. Motor-motor matic muatannya berserakan di bak truk kendati belum lepas dari tali ikatannya. Lakalantas tunggal itu tidak menimbulkan kemacetan di jalur jalan yang terkenal dengan sebutan jalur tengkorak ini. ''Muatan akan diangkut truk lain yang masih dalam perjalanan,'' tambah Antoni.
Di Jalan Raya Ngawi-Mantingan kilometer 27-28, pasangan Supadmo, 40, dan Siti Rubiatun, 35, tewas seketika ditabrak bus Puspa Jaya. Pasangan suami istri asal Karangbanyon, Widodaren itu, pukul 16.30 kemarin berboncengan motor Yamaha Jupiter Nopol AE-6882-JU saat hendak menyalip mobil. Laju motor tiba-tiba oleng hingga bus Puspa Jaya Nopol DE-3090-W yang dikemudikan Hariyono, 42, warga Poncowati, Lampung Tengah, langsung melabraknya dari belakang. ''Motor dan bus sama-sama datang dari timur,'' kata Didik, saksi mata.
Kendati Hariyono sudah berupaya menginjak keras pedal rem, motor yang dinaiki korban tetap terseret sejauh delapan meter. Supadmo dan Rubiatun tewas seketika karena menderita luka serius di kepala. Motor yang dinaikinya remuk. Kecelakaan tragis yang terjadi di Kauman, Widodaren, Ngawi itu, sembat menghambat arus lalu lintas.
Dua peristiwa kecelakaan itu dibenarkan Kapolres Ngawi AKBP Budi Sajidin melalui Kanit Laka Ipda Edi Sumadi. Dengan dua korban tewas, menambah daftar panjang kecelakaan di jalur jalan Ngawi-Mantingan. Edi Sumadi berjanji terus menggalakkan patroli di jalur-jalur rawan lakalantas. ''Lakalantas yang terjadi selama ini, kebanyakan karena faktor human error,'' kata Edi Sumadi. (dip/hw)
Sumber : Jawa Pos
Gambar : hanya ilustrasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar